Budidaya Semangka - Tingkat dan kualitas produksi semangka di Indonesia masih tergolong rendah. Hal ini disebabkan antara lain karena tanah yang keras, miskin unsur hara dan hormon, pemupukan yang tidak berimbang, serangan hama dan penyakit tanaman, pengaruh cuaca /iklim, serta teknis budidaya petani.
Cara Menanam Semangka Agar Hasil Melimpah |
Terlibih dahulu, curah hujan yang cocok untuk tanaman semangka adalah 40-50 mm/bulan. Seluruh areal pertanaman perlu sinar matahari sejak terbit sampai tenggelam. Suhu optimal ± 250 C.
Semangka cocok ditanam di dataran rendah hingga ketinggian 600 m dpl. Kondisi tanah cukup gembur, kaya bahan organik, bukan tanah asam dan tanah kebun/persawahan yang telah dikeringkan.
Cocok pada jenis tanah geluh berpasir. Keasaman tanah
(pH) 6 - 6,7.
Cara Menanam Semangka Agar Hasil Melimpah
Pembibitan
Penyiapan
Media Semai
Siapkan Natural GLIO : 1-2 kemasan Natural
GLIO dicampur dengan 25-50 kg pupuk kandang untuk lahan 1000 m2. Diamkan + 1
minggu di tempat teduh dengan selalu menjaga kelembabannya dan sesekali diaduk
(dibalik).
- Campurkan tanah halus (telah diayak) 2
bagian atau 2 ember (volume 10 lt), pupuk kandang matang yang telah diayak
halus sebanyak 1 bagian atau 1 ember, TSP (± 50 gr) yang dilarutkan dalam 2
tutup POC NASA, dan Natural GLIO yang sudah dikembangbiakkan dalam pupuk
kandang (1-3 kg) .Masukkan media semai ke dalam polybag kecil 8x10 cm sampai
terisi hingga 90%.
Teknik Perkecambahan Benih
Benih dimasukkan ke dalam kain lalu
diikat, kemudian direndam dalam ramuan : 1 liter air hangat suhu 20-250C + 1
sendok POC NASA (direndam 8-12 jam). Benih dalam ikatan diambil, dibungkus
koran kemudian diperam 1-2 hari. Jika ada yang berkecambah diambil untuk
disemaikan dan jika kering tambah air dan dibungkus kain kemudian dimasukkan
koran lagi.
Semai Benih dan Pemeliharaan Bibit
- Media semai disiram air bersih
secukupnya. Benih terpilih yang calon akarnya sudah sepanjang 2-3 mm, langsung
disemai dalam polybag sedalam 1-1,5 cm.
- Kantong persemaian diletakkan berderet
agar terkena sinar matahari penuh. Diberi perlindungan plastik transparan, salah
satu ujung/pinggirnya terbuka.
KLIK LINK TOKO
- Semprotkan POC NASA untuk memacu
perkembangan bibit, dilakukan rutin setiap 3 -
4 hari sekali. Penyiraman 1-2 kali sehari.
Pada umur 12-14 hari bibit siap ditanam.
Pembajakan sedalam + 30 cm, dihaluskan dan
diratakan. Bersihkan lahan dari sisa-sisa perakaran dan batu.
Pembentukan Bedengan
Lebar bedengan 6-8 m, tinggi bedengan
minimum 20 cm.
Pengapuran
Penggunaan kapur per 1000 m2 pada pH tanah
4-5 diperlukan 150-200 kg dolomit , pH
5-6 dibutuhkan 75-150 kg dolomit dan pH
>6 dibutuhkan dolomit sebanyak 50 kg.
Pemupukan
Dasar
a. Pupuk kandang 600 kg/ha, diberikan pada
permukaan bedengan kurang lebih seminggu sebelum tanam.
b. Pupuk anorganik berupa TSP (200 kg/ha),
ZA (140 kg/ha) dan KCl (130 kg/ha).
c. Siramkan POC NASA yang telah dicampur
air secukupnya diatas bedengan dengan dosis + 1-2 botol/1000 m2. Hasil akan
lebih bagus jika POC NASA digantikan SUPER NASA, dosis 1-2 botol/1000 m2 dengan
cara :
Alternatif 1 : 1 botol SUPER NASA
diencerkan dalam 3 liter air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 50 lt air
diberi 200 cc larutan induk tadi untuk menyiram bedengan. Alternatif 2 : setiap
1 gembor volume 10 lt diberi 1 peres sendok makan SUPER NASA untuk menyiram +
10 meter bedengan.
Bedengan perlu disiangi, disiram dan
diberi plastik mulsa dengan lebar 110-150 cm agar menghambat penguapan air dan
tumbuhnya tanaman liar. Di atas mulsa dilapisi jerami kering setebal 2-3 cm
untuk perambatan semangka dan peletakan buah.
KLIK LINK TOKO
Teknik
Penanaman
Pembuatan Lubang Tanaman
Dilakukan Satu minggu sebelum penanaman
dengan kedalaman 8-10 cm. Berjarak 20-
30 cm dari tepi bedengan dengan jarak
antara lubang sekitar 90-100 cm.
Waktu
Penanaman
Penanaman sebaiknya pagi atau sore hari kemudian
bibit disiram hingga cukup basah.
Pemeliharaan
Tanaman
Penyulaman
Sebaiknya dilakukan 3 - 5 hari setelah
tanam.
Penyiangan
Tanaman semangka cukup mempunyai dua buah
saja, dengan pengaturan cabang primer yang cenderung banyak. Dipelihara 2-3
cabang tanpa memotong ranting sekunder. Perlu penyiangan pada ranting yang
tidak berguna, ujung cabang sekunder dipangkas dan disisakan 2 helai daun.
Cabang sekunder yang tumbuh pada ruas yang ada buah dipotong karena mengganggu
pertumbuhan buah.
Perempelan
Dilakukan perempelan tunas-tunas muda yang
tidak berguna karena mempengaruhi pertumbuhan pohon/buah semangka yang sedang
berkembang.
Pengairan
dan Penyiraman
Pengairan melalui saluran diantara
bedengan atau digembor dengan interval 4-6 hari. Volume pengairan tidak boleh
berlebihan.
Pemupukan
Waktu |
Dosis Pupuk Makro
(kg/ ha) |
||
ZA |
TSP |
KCL |
|
Susulan I (3 hari) |
40 |
- |
40 |
Susulan II Daun 4- 6 helai |
120 |
85 |
80 |
Susulan III Batang 45–55 cm |
170 |
30 |
|
Susulan IV
Tanaman bunga |
130 |
30 |
|
Susulan V Buah masih pentil |
30 |
30 |
|
POC NASA ( per ha ) |
Mulai umur 1 minggu – POC NASA disemprotkan ke 6
atau 7 minggu tanaman alternatif 1: 6-7 kali ( interval 1 minggu sekali) dgn
dosis 4 tutup botol/ tangki alternatif 2: 4 kali (interval 2 minggu sekali )
dgn dosis 6 tutup botol/ tangki |
Semprotkan HORMONIK sejenis ZPT/hormon
alami. Dosis HORMONIK : 1-2 cc/lt air atau 1-2 tutup HORMONIK + 3-4 tutup POC
NASA setiap tangki semprot. Penyemprotan pada umur 21 - 70 hari, interval 7
hari sekali.
Pilih buah yang cukup besar, terletak
antara 1,0-1,5 m dari perakaran tanaman, bentuk baik dan tidak cacat. Setiap
tanaman diperlukan calon buah 1-2 buah, sisanya di pangkas. Semenjak calon buah
± 2 kg sering dibalik guna menghindari warna yang kurang baik akibat
ketidakmerataan terkena sinar matahari.
KLIK LINK TOKO
Hama
dan Penyakit
Hama Thrips
Berukuran kecil ramping, warna kuning
pucat kehitaman, mempunyai sungut badan beruas-ruas. Cara penularan secara
mengembara dimalam hari, menetap dan berkembang biak. Pengendalian: semprotkan
Natural BVR atau Pestona.
Berwarna hijau dengan garis hitam/berwarna
hijau bergaris kuning, gejala : daun dimakan sampai tinggal lapisan lilinnya
dan terlihat dari jauh seperti berlubang. Pengendalian: dilakukan penyemprotan
Natural Vitura atau Pestona.
Binatang kecil berwarna merah agak
kekuningan/kehijauan berukuran kecil mengisap cairan tanaman. Tandanya, tampak
jaring-jaring sarang binatang ini di bawah permukaan daun, warna dedaunan akan
pucat. Pengendalian: semprot Natural BVR atau Pestona.
KLIK LINK TOKO
Ulat
Tanah
Berwarna hitam
berbintik-bintik/bergaris-garis, panjang tubuh 2-5 cm, aktif merusak dan
bergerak pada malam hari. Menyerang daun, terutama tunas-tunas muda, ulat
dewasa memangsa pangkal tanaman. Pengendalian:
(1) penanaman secara serempak pada
daerah yang berdekatan untuk memutus siklus hidup hama dan pemberantasan sarang
ngengat disekitarnya;
(2) pengendalian dengan penyemprotan
Natural Vitura/Virexi atau Pestona.
Ciri-ciri mempunyai sayap yang transparan
berwarna kuning dengan bercak-bercak dan mempunyai belalai. Tanda-tanda
serangan : terdapat bekas luka pada kulit buah
(seperti tusukan belalai), daging buah
beraroma sedikit masam dan terlihat memar. Pengendalian : membersihkan
lingkungan, tanah bekas hama dibalikan dengan dibajak/dicangkul, pemasangan
perangkap lalat buah dan semprot Pestona.
Penyakit
Layu Fusarium
Penyebab: lingkungan/situasi yang
memungkinkan tumbuh jamur (hawa yang terlalu lembab). Gejala: timbul kebusukan
pada tanaman yang tadinya lebat dan subur.
(1) dengan pergiliran masa tanam dan
menjaga kondisi lingkungan, menanam pada areal baru yang belum ditanami,
(2) pemberian Natural GLIO sebelum atau
pada saat tanam.
Penyebab: spora bibit penyakit terbawa
angin dari tanaman lain yang terserang. Gejala:
permukaan daun terdapat bercak-bercak
kuning dan selanjutnya menjadi coklat akhirnya mengering dan mati, atau
terdapat rumbai-rumbai halus berwarna abu- abu/ungu. Pengendalian: seperti pada
penyakit layu fusarium.
KLIK LINK TOKO
Antraknosa
Penyebab: seperti penyakit layu fusarium.
Gejala: daun terlihat bercak-bercak coklat yang akhirnya berubah warna
kemerahan dan akhirnya daun mati. Bila menyerang buah, tampak bulatan berwarna
merah jambu yang lama kelamaan semakin meluas. Pengendalian: seperti
pengendalian penyakit layu fusarium.
Menyerang pada benih yang sedang
disemaikan. Gejala: batang bibit berwarna coklat, merambat dan rebah kemudian
mati. Pengendalian: pemberian Natural GLIO sebelum penyemaian di media semai.
Penyebab: jamur/bakteri patogen yang
menginfeksi buah menjelang masak dan aktif setelah buah mulai dipetik.
Pengendalian: hindari dan cegah terjadinya kerusakan kulit buah, baik selama
pengangkutan maupun penyimpanan, pemetikan buah dilakukan pada waktu siang hari
tidak berawan/hujan.
Karat
Daun
Penyebab: virus yang terbawa oleh hama
tanaman yang berkembang pada daun tanaman. Gejala: daun melepuh, belang-belang,
cenderung berubah bentuk, tanaman kerdil dan timbul rekahan membujur pada
batang. Pengendalian: sama seperti penyakit layu fusarium.
Catatan : Jika pengendalian hama penyakit
menggunakan pestisida alami belum mengatasi dapat dipergunakan pestisida kimia.
Agar penyemprotan pestisida kimia dapat merata dan tidak mudah hilang oleh air
hujan tambahkan Perekat Perata AERO
810 dengan dosis + 5 ml ( 1/2
tutup)/tangki.
Ciri dan Umur Panen pada umum-nya Umur
panen setelah 70-100 hari setelah penanaman. Ciri-cirinya: terjadi perubahan
warna buah, dan batang buah mulai mengecil maka buah tersebut bisa dipetik
(dipanen).
KLIK LINK TOKO
0 Comments